Saturday 19 September 2015

Kisah Pokok Epal

~MOTIVASI DIRI~

Dahulu kala, ada sebuah pohon epal besar.
Seorang anak kecil suka datang dan bermain-main setiap hari.
Dia suka naik ke atas pohon, makan epal, tidur sejenak di bawah bayang-bayang pohon epal …
Dia amat suka pohon epal itu dan pohon itu suka bermain dengan dia.
Waktupun terus berlalu …….



Anak kecil itu sudah dewasa dan dia sudah lama tidak lagi bermain di sekitar pohon. Suatu hari anak itu datang kembali ke pohon dan ia tampak sedih.
“Jom bermain dengan saya,” pinta pohon epal itu.
Saya bukan lagi seorang anak, saya tidak ‘bermain di sekitar pohon lagi.
“Anak itu menjawab,” Saya ingin mainan. Saya perlu duit untuk membelinya. “” Maaf, tapi saya tidak ada duit…..
tapi kamu boleh mengambil buah epal saya dan menjualnya. Maka kamu akan dapat duit.
“Anak lelaki itu sangat gembira. dia kemudian memetik semua epal di pohon dan pergi dengan gembira.
Anak itu tidak pernah kembali setelah dia mengambil buah epal.
Pohon itu sedih.

Suatu hari anak itu kembali dan pohon itu sangat gembira.
“Jom bermain-main dengan saya” kata pohon epal.
Saya tidak ada masa untuk bermain.
saya harus bekerja untuk keluarga saya.
Kami perlukan rumah untuk tempat tinggal.
Dapatkah kamu membantu saya?
“Maaf aku tidak memiliki rumah.
Tetapi Anda dapat memotong cabang-cabang saya untuk membina rumahmu.” Lalu, anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting dari pohon dan pergi dengan gembira.
Pohon itu senang melihatnya bahagia, tapi anak itu tidak pernah kembali sejak itu.


Pohon itu kesepian dan sedih.
Suatu hari di musim panas, anak itu kembali dan pohon itu begitu gembira.
“Jom bermain-main dengan saya!” kata pohon.
“Saya sangat sedih dan mulai tua.
Saya ingin pergi berlayar untuk bersantai dengan diriku sendiri.
Dapatkah kamu memberi saya perahu?
“Gunakan batang pohon saya untuk membina perahu.
Kamu dapat berlayar jauh dan menjadi bahagia.
” Lalu anak itu memotong batang pohon untuk membuat perahu.
Dia pergi berlayar dan tak pernah muncul untuk waktu yang sangat panjang.

Akhirnya, anak itu kembali setelah ia pergi selama bertahun-tahun.
“Maaf, anakku, tapi aku tidak punya apa-apa untuk kamu lagi.
Tidak ada lagi epal untuk kamu. …” kata pohon “…..
” Saya tidak ada gigi untuk menggigit “jawab anak itu.”
” Tidak ada lagi batang bagi Anda untuk memanjat” .
“Saya terlalu tua untuk itu sekarang” kata anak itu.”
“Saya benar-benar tak boleh memberikan apa-apa ….. satu-satunya yang tersisa adalah akar sekarat” kata pohon epal dengan air mata.
“Aku tidak membutuhkan banyak sekarang, hanya sebuah tempat untuk beristirahat. Saya letih setelah sekian tahun.” Anak itu menjawab.
“Bagus! Akar Pohon Tua adalah tempat terbaik untuk bersandar dan beristirahat di situ.”
“Mari, mari duduk bersama saya dan istirahat”
Anak itu duduk dan pohon itu sangat gembira
dan tersenyum dengan air mata...

-------------------------------------------------------------------------------------------- 

Pesan moral:

Ini adalah cerita untuk semua orang.
Pohon adalah orang tua kita.
Ketika kita masih kecil, atau masih anak-anak, kita senang bermain dengan Ibu dan Ayah …
Ketika kita membesar perlahan menjadi dewasa, perlahan kita sering lupa menyapa ketika sudah sampai dirumah dan langsung masuk ke kamar, atau bahkan sering meninggalkan mereka di rumah…
hanya datang kepada mereka ketika kita memerlukan sesuatu seperti duit atau atau ketika kita berada dalam bermasalah.

Tidak peduli apa pun, orang tua akan selalu berada di sana dan memberikan segala sesuatu yang mereka ada untuk membuat Anda bahagia.
Anda mungkin berfikir bahawa anak laki-laki itu kejam kepada pohon..
tapi itu adalah bagaimana sebahagian dari kita semua memperlakukan orang tua kita..



Love,
IkasyafiqahMuhamad
Trusted Shakleepreneur
Engineered Nutritionist
CEO & Founder of TheJutawanWarrior

No comments:

Post a Comment